Jumat, 11 Oktober 2019

Definisi Filsafat menurut para ahli dan kesimpulan menurut saya


1.      Definisi Filsafat

a)      Louis O. Kattsoff

Filsafat merupakan suatu analisis secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran mengenai suatu masalah, dan penyusunan secara sengaja serta sistematis atas suatu tindakan atau sudut pandangan yang menjadi dasar suatu tindakan. Dan hendaknya diingat bahwa suatu kegiatan  kefilsafatan itu sesungguhnya merupakan perenungan atau pemikiran.

b)      Betrand Russell (1872-1970)

Betrand Russell menganggap filsafat sebagai suatu kritik terhadap pengetahuan, karena filsafat memikir secara kritis asas-asas yang dipakai dalam ilmu dan dalam kehidupan sehari-hari, dan mencari sesuatu ketakselarasan yang dapat terkandung dalam asas-asas itu. Selain itu Rusell juga menyatakan bahwa filsafat merupakan sebuah upaya untuk menjawab pertanyaan puncak secara kritis, the attempt to answer ultimate question critically.

Dr. Zaprulkhan,M.Si, Filsafat Umum Sebuah Pendekataan Tematik (Jakarta: PT  RajaGrafindo Persada, 2012 & 2013), hlm 18-19.

Kesimpulan menurut saya,
Filsafat adalah Ilmu yang mempelajari tentang berfikir secara mendalam tentang suatu masalah baik dalam kehidupan sehari hari atau dalam bidang pengetahuan, dengan sudut pandang atau penalaran yang sistematis dan kritis. Segala sesuatu yang berhubungan dengan filsafat itu harus difikirkan dengan perenungan dan pemikiran yang berdasarkan kefilsafatan yaitu dengan berfikir secara teliti.

2.      Objek Materia

Isi objek filsafat ditentukan oleh apa yang dipikirkan. Objek yang dipikirkan oleh filosof ialah segala yang ada dan yang mungkin ada jadi luas sekali. Objek yang diselidiki oleh filsafat ini disebut Objek Materia yaitu segala yang ada dan mungkin ada tadi. Tentang objek materia ini banyak yang sama dengan objek materia sains. Bedanya ialah dalam dua hal. Pertama, sains menyelidiki objek materia yang empiris; Filsafat menyelidiki objek itu juga, tetapi bukan bagian yang empiris, melainkan bagian yang abstraknya. Kedua ada objek materia filsafat yang tidak diteliti oleh sains, seperti Tuhan, hari akhir yaitu objek  materia yang untuk selama-lamanya tidak empiris. Jadi, objek materia filsafat tetap saja lebih luas dari objek materia sains.

Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2009), hlm 21.


Kesimpulan menurut saya,

Objek materia adalah segala sesuatu yang ada, yang ada dalam artian yang keberadaanya ada dengan sendirinya ataupun oleh adanya keberadaan orang lain. Contoh objek materia adalah manusia yang dapat dilihat dari keberadaannya di muka bumi.

0 komentar:

Posting Komentar